Tumbuhan yang satu ini adalah tumbuhan yang keberadaannya dahulunya tidak terlalu diperhatikan, kadang ada sebagian dari kita suka menikmati buahnya yang agak manis condong sedikit asam saat buahnya matang, yang ditandai dengan berubahnya warna lapisan pembungkus buahnya, yang saat muda berwarna hijau, lalu pada saat matang berubah warna menjadi hijau kekuning-kuninganan, dan relatif lebih tipis dan agak rapuh, untuk isi buahnya sendiri, kopok-kopokan memiliki bentik bulat hampir sempurna, berwarna kuning terang saat sudah masak.
Tempat hidup tumbuhan ini merata, dari pedesaan hingga perkotaan, kalau di pedesaan biasanya kita jumpai di daerah pertanian non padi, pada saat musim Palawija atau istilah bali pada saat "carik Ngetuh" atau saat meabian, tumbuhan ini biasanya tumbuh disela-sela tanaman palawija seperti kedelai, kacang tanah ataupun jagung, sedangkan di perkotaan tumbuhan ini sering kita jumpai pada tempat tempat atau lahan kosong yang kurang terurus, seperti halaman bangunan bangunan tua dan pinggiran kali.
Saat ini seiring tingginya minat masyarakat terhadap pengetahuan tentang tanaman herbal, maka tumbuhan kopok-kopokan juga menjadi salah satu tumbuhan yang menjadi target untuk mengisi koleksi tanaman obat keluarga masyarakat. Tanaman kopok-kopokan saat ini mulai dimanfaatkan sebagai obat herbal atau obat alternatif untuk kesehatan, bermanfaat untuk menjaga kesehatan hati dan paru-paru,
Untuk menjaga Kesehatan tidak ada salahnya anda mengkonsumsi langsung buah Kopok-kopokan yang sudah matang dipohon, namun jika tidak terbiasa anda dapat mengkonsumsinya dengan cara merebus batang,daun, hingga buahnya sekaligus, termasuk juga bagian akarnya kalau perlu. Air rebusannyaitulah yang nantinya dapat anda minum 1-2 kali seminggu, untuk menjaga kesehatan hati anda, sedangkan untuk manfaat pengobatan tentunya harus lebih sering mengkonsumsinya. Bagi teman teman yang mungkin belum mengetahui bentuk tanaman ini, atau untuk mengingat kembali bentuk tanaman ini, anda dapat melihat fotonya :
Demikian, semoga bermanfaat
cintapohonku.com
0 comments:
Posting Komentar