Ini termasuk tamanan gulma, karena tanaman ini biasanya tumbuh di sembarang tempat, terutamanya pada tanah-tanah lahan yang terbuka dan memiliki kelembaban yang cukup, atau bisa pula pada tanah-tanah yang basah namun tidak tergenang, di desa-desa pada daerah pegunungan tanaman ini bukanlah tanaman yang langka, melainkan sudah bisa dianggap tanaman gulma yang biasanya tumbuh memenuhi ruang terbuka ataupun berlomba dengan tanaman perkebunan di dalam ladang hingga di pinggir-pinggir jalan.
Tanaman ini memiliki perawakan yang sedang, tanaman dewasa antara 30 cm hingga 60 cm, memiliki jenis batang basah dan lunak, tumbuhnya tegak keatas, bentuk daun dari tanaman ini adalah berbentuk lonjong dan cukup lebar untuk tanaman seukuran itu, memiliki tepi daun yang bergerigi serta meruncing pada pada ujung daun.
Bunga tanaman ini termasuk bunga majemuk, dalam satu tandan terdiri dari beberapa kuntum bunga, pada ujung bunga berwarna jingga atau coklat, dengan banyak rambut atau serat tipis yang ringan yang nantinya menerbangkan benih dari tanaman ini dengan bantuan angin. Tanaman ini termasuk tanaman semusim, namun segera berganti tanaman baru dan terus begitu siklusnya, pada musim penghujan tanaman ini biasanya tumbuh sangat subur dan teramat banyak, hingga kadang kita bisa saksikan para petani memanfaatkan tanaman ini sebagai makanan ternak, padahal sebagian orang juga ada yang memanfaatkan untuk dijual ke desa desa di dataran rendah dan perkotaan serta harganyapun relatif bagus.
Nama latin : Crassocephalum crepidioides
Nama daerah:
- Jambrong, tespong (jawa barat)
- Sintrong, mandung-mandung, jomloh (jawa).
- Kejelengot ( Bali )
Selain sebagai sayuran yang banyak digemari terutama digunakan sebagai lalapan maupun sayuran urab, tanaman ini juga dikenal juga memiliki manfaat obat, itu karena adanya kandungan zat dalam tumbuhan ini yaitu :
- bersifat anti radang; (mengobati peradangan dalam tubuh);
- tonikum ( efek menyegarkan dan pereda batuk)
- pencahar ( melancarkan pencernaan)
- hemostatis (penghenti pendarahan)
- Astrigen;
- Emetik (perangsang muntah)
- Pelancar dan peluruh kencing
Dimana kesemuanya itu bermanfaat dalam mengatasi sakit kepala, gangguan perut, demam, radang hingga luka.
- Sakit Kepala : Ambil beberapa lembar daun sintrong/kejelengot, tambahkan 2 iris Jahe, rebus dengan air satu gelas (200ml) diamkan mendidih beberapa saat, saring dam minum saat hangat, dapat ditambah gula batu seperlunya.
- Gangguan perut dan radang usus : Ambil beberapa lembar daun sintrong/kejelengot, tambahkan beberapa iris Kunyit, rebus dengan air satu gelas (200ml) diamkan mendidih beberapa saat, saring dam minum saat hangat, dapat ditambah gula batu seperlunya.
- Obat luka baru : ambil beberapa lembar daun sintrong/kejelengot muda atau pucuknya, ditumbuk atau dapat dikunyah, lalu ditempelkan pada bagian yang luka.
- Pelancar pencernaan : konsumsi tanaman kejelengot/sintrong sebagai sayuran atau lalapan secukupnya, maka akan dapat meyehatkan pencernaan anda serta dapat pula melancarkan kencing.
Sebagian orang juga percaya dengan mengkonsumsi rebusan daun kejelengot/sintrong akan dapat membantu terapi penyembuhan bagi penderita stroke ringan, namun hal ini mesti dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter yang mengawasi.
Senantiasa bijak dalam mengkonsumsi ramuan herbal, tidak mengkonsumsi berlebihan dan upayakan perbanyak minum air putih.
Semoga bermanfaat, terima kasih.
cintapohonku.com
0 comments:
Posting Komentar