Tanaman ini bernama pohon Wungu, namun beda halnya di bali, tanaman ini memiliki nama daun Temen, dimana tanaman ini sudah sangat familiar di masyarakat, terutamanya bagi kaum ibu ibu umat Hindu, adapun di masyarakat terutamanya di pedesaan, daun temen bukanlah dikenal sebagai salah satu bahan obat herbal, melainkan sebagai salah satu bahan atau salah satu komponen daun yang digunakan dalam aktivitas membuat sesajen bagi Umat Hindu, seperti misalnya dalam membuat sarana banten Sakerura yang digunakan pada saat upacara manusia yadnya, tepatnya pada saat pengabenan.
Walaupun mungkin sudah banyak yang tahu tetap ngga ada salahnya mungkin sedikit saya berikan informasi buat teman-teman terutamanya yang belum tahu, karena saya yakin dengan kita mengenal suatu tanaman dan terlebih lagi kita tahu manfaatnya maka akan dapat memunculkan rasa sayang kita pada tanaman tersebut, karena kitapun tidak akan pernah tahu kapan kita akan membutuhkan tanaman tersebut, maka dari itu mari bersama sama belajar mengenai tanaman.
Berikut identitas serta ciri ciri tanaman tersebut :
Nama latin : Graptophyllum Pictum
Nama nasionalnya : Daun Wungu
Nama daerah : Temen (bali)
Kandungan aktifnya:
- Steroida;
- Tanin;
- Alkaloid, dll
Manfaat yang bisa didapat dari tanaman ini diantaranya adalah :
- Pelembut kulit (emulsion)
- Peluruh kencing (deuretik)
- Pencahar Ringan (laksatif)
- Memar dan Bisul
- Pelancar Haid
( informasi saya dapat dari Kebun Raya Eka Karya Bali).
- Batang : batang tanaman ini adalah termasuk batang berkayu, dan memiliki ruas, batang nya berwarna ungu kehijauan, bercabang banyak dan tumbuh tegak serta dapat tumbuh hingga mencapai beberapa meter.
- Daun : daun yang dimiliki oleh tanaman ini berbentuk lonjong, ukurannya sedang, memiliki tepian yang rata serta meruncing pada sisi ujung daunnya, tumbuhnya daun berhadap hadapan di kedua sisi batang, mungkin nama daun ini diilhami oleh warna dari daunnya yang berwarna ungu, tentunya saya juga tidak berani memastikannya.
- Bunga : bunganya berbentuk majemuk memanjang serta berwarna merah yang keluar dari ujung batangnya.
Adapun bagian yang digunakan diantaranya adalah Daun serta bunganya.
Namun begitu saya juga belum banyak mendapatkan informasi akan takaran dari pemanfaatan tanaman ini sebagai herbal untuk diminum. Ada baiknya juga mencari referensi di tempat lain untuk mendapatkan informasi takaran pemanfaatannya.
- Pelembut kulit, lumatkan daun wungu seperlunya, dan gunakan sebagai lulur sebelum anda mandi.
- Pereda demam, 5 -7 lembar daun wungu, ditambahkan beberapa iris temulawak, lalu campuran ini direbus dengan 1 gelas air dan diminum 1 kali sehari selama 1 minggu.
- Bisul, dan lebam, ambil beberapa helai daun dilumatkan hingga lembut, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
- Peluruh kencing pencahar ringan, dan pelancar haid, minum air rebusan daun wungu bila diperlukan, takaran disesuaikan, dan tidak dalam jangka panjang atau hanya saat diperlukan saja.
Demikian yang dapat saya sampaikan, dan senantiasa akan saya teruskan beragam info yang mungkin akan saya terima dikemudian hari, baik dari membaca maupun informasi teman-teman sekalian.
cintapohonku.com
0 comments:
Posting Komentar