Pernah sudah saya memposting
artikel tentang tumbuhan ini, dimana sebelumnya adalah pemanfaatan dari daun
cabe jawa atau yang dalam bahasa bali bernama tabia bun, pemanfaatan daunnya
sebagai sayuran yang juga memberikan efek menyegarkan aroma tubuh.
Pada postingan kali ini saya
mencoba meneruskan apa yang saya dapat dari teman-teman di kampung saya,
mengenai pemanfaatan buah dari tanaman tabia bun, agar tidak ada perbedaan
persepsi mengenai tanaman ini, sedikit saya coba untuk menjelaskan perihal
tanaman ini, walaupun disebut cabe atau tabia, akan tetapi anda jangan berfikir
tumbuhan ini tumbuh layaknya pihon cabe, karena tumbuhan ini lebih menyerupai
pohon sirih atau merica, memiliki batang merambat dan berruas, tumbuh daun dan
akar tempel pada setiap ruasnya. Tumbuhan ini biasanya hidup merambat pada
media tegak keatas, seperti pada pagar ataupun pada pepohonan, jika di pedesaan
seperti daerah kampung saya tidaklah sulit untuk menemukan tumbuhan ini
menempel di pepohonan di tegalan, tumbuhan ini dibiarkan begitu saja oleh
pemilik kebun karena dalam hal ini tumbuhan ini bersimbiosis komensalisme,
karena bersifat sama sama tidak merugikan, tidak menyebabkan tanaman inang
rusak, jadi aman kalau dikembangkan di pekarangan rumah sekalipun.
Berikut bentuk daun berbentuk
lonjong, agak tipis dan terasa kaku, dan jika diremas akan mengeluarkan aroma
yang sama dengan buahnya, biasanya daun ini di kampung saya juga digunakan
untuk bahan sesajen atau sayuran banten saat hari raya Galungan dan kuningan.
Buah dari tanaman ini
berbentuk bulat dan memanjang, kira kira 4 sampai 5 cm, buahnya terbentuk dari
bulir-bulir kecil yang menyatu, pada sat masih muda buahnya berwarna hijau dan
pada saat matang buah akan berubah warna menjadi merah.
Disamping memiliki
manfaat sebagai rempah-rempah dapur, buah tanaman ini juga dipercaya dapat
melancarkan peredaran darah, dan sebagai herbal penunjang vitalitas bagi kaum
Pria, adapun pengolahannya sbb:
Herbal tersebut juga dapat diminum sebagai herbal untuk menjaga stamina tubuh dan vitalitas dengan mengkonsumsi teh tabya bun dua hingga tiga kali seminggu.
Demikian semoga bermanfaat.
- Batuk;
- Asma;
- gangguan Pencernaan;
- Ayan;
- Demam.
- Obat Kejang perut.
Herbal tersebut juga dapat diminum sebagai herbal untuk menjaga stamina tubuh dan vitalitas dengan mengkonsumsi teh tabya bun dua hingga tiga kali seminggu.
Demikian semoga bermanfaat.
0 comments:
Posting Komentar