Langkah Kecil menghormati alam, melalui sebatang Pohon.

Selasa, 13 September 2016

Akar Akah Luki-Racun Ikan Tradisional Bali

Kali ini saya hanya membagi pengetauan saja, sedikitpun saya tidak memiliki motivasi untuk menyarankan atau menganjurkan untuk menggunakan ataupun memanfaatkannya sebagai alat menuba ikan, namun cukuplah hanya sebagai penambah wahana pengetahuan saja, bagi rekan-rekan yang sekiranya belum mengetahui, namun saya yakin sudah banyak juga dari rekan-rekan yang tentunya sudah mengetahui bahkan sudah pernah memanfaatkannya, untuk mencari ikan di sungai atau di kali pada masa yang lalu.

Tanaman ini adalah jenis tanaman merambat, dan dapat merambat tinggi, serta memiliki batang pohon yang kuat, kadang batang tumbuhan ini dapat dijumpai hingga berdiameter 5 cm, dengan ketinggian hingga belasan meter, tergantung tinggi dari inangnya.

Adapun pemanfaatan tanaman ini adalah pada bagian akarnya, pada bagian akar tanaman inilah dahulunya digunakan oleh masyarakat sebagai tuba/bius ikan, (walaupun saya sendiri tidak tahu seberapa bahayanya terhadap kesehatan kita yang mengkonsumsi ikan hasil bius/tuba tadi, serta apa dampaknya bagi lingkungan), karena ini bukanlah bahan kimia.

Pada masa kecil dulu saya sudah pernah menggunakannya sebagai sarana meracun ikan yang tergolong efektif dan murah, hanya bermodalkan cangkul dan pisau, kita mencari akar tumbuhan ini.

Adapun cara menggunakannya adalah dengan menumbuk seluruh akar yang didapat hingga akar menjadi pecah dan hancur berserabut, hal ini bertujuan agar nantinya akar ini dapat mengeluarkan getahnya, lalu setelah tiba di TKP, dalam hal ini disungai, akar yang sudah hancur itu diadukkan kedalam air, pada saat diaduk inilah tampak getahnya keluar berwarna putih yang segera menyatu dengan air, tidak menunggu lama, ikan-ikan yang ada mulai mabuk dan akan muncul ke permukaan air, lalu dengan mudah kita dapat mengambil ikan-ikan itu.

Demikian saya bagikan pengetahuan ini, dan sekali lagi saya tidak menganjurkan untuk melakukannya.!!!

Sengaja gambar  tidak saya tampilkan disini, disamping tumbuhan ini memang sudah sangat jarang bisa dijumpai, begitu pula kegiatan ini tentunya sudah dilarang dilakukan.

cintapohonku.com

Share:

0 comments:

Posting Komentar

ads

Blog Archive

Total Tayang Halaman

Ads