Jali-jali begitu nama tanaman ini, pertama kali saya mendengar nama Jali-jali ini pada waktu saya masih sangat belia, kira-kira pada usia 4 atau 5 tahun, itupun saya belum tau perwujudan jali-jali ini, hanyalah saya dengar dari penggalan lagu pendek yang dinyanyikan oleh nenek saya pawa waktu itu, dimana lagu pendek tersebut dinyanyikan hingga mata saya terpejam....
Jika teman-teman tidak keberatan akan saya sertakan tembangnya ya..
"Jali-jali di bedugul, kacang-kacang wadah klopok...Beli-beli de lah ngugul tiyang bajang mare acepok..."
Yeah..begitulah tembangnya, walau sangat sederhana namun sangat menghibur hati saya dikala itu, terlebih lagu itu dinyanyikan oleh nenek saya tercinta...
Nah sekarang saya akan sedikit membahas tentang jali-jali,
Dari beberapa sumber yang saya dapatkan, pada masanya atau jaman dahulu jali jali banyak digunakan oleh masyarakat sebagai bahan untuk pembuatan perhiasan berupa gelang maupun kalung sederhana, memiliki bentuk kecil, bulat lonjong pada satu sisinya serta didukung oleh warnanya yang indah serta memiliki tekstur kulit yang kuat dan berpermukaan licin dan halus maka buah jali-jali dipandang sangat ideal untuk digunakan sebagai perhiasan. Walau bukan termasuk barang yang mahal namun karya tangan yang berbahan dasar jali-jali juga dapat menunjang penampilan masyarakat pada masanya, menurut penuturan orang-orang tua jaman dahulu.
Jali-jali_cintapohonku.com |
Juka saya ngga salah mendengar, pengolahannya sama dengan pengolahan padi pada umumnya, untuk mendapatkan khasiatnya maka bulirnya juga mesti dipisahkan dengan dagingnya, lalu dikonsumsi dalam bentuk bubur olahan layaknya memasak bubur beras, dengan sedikit tambahan gula aren dan garam maka tersaji hidangan yang menyehatkan.
*melancarkan pencernaan
*mengendalikan kolesterol
Demikian, semoga bermanfaat..
www.cintapohonku.com
0 comments:
Posting Komentar